TryMediaDigital.com, Solo – Umat Islam di seluruh dunia selalu berpatokan pada kalender Hijriah dalam menjalankan ibadah, seperti puasa sunnah. Oleh karena itu, mengetahui tanggal Hijriah dengan tepat sangat penting. Berikut ini adalah konversi kalender Hijriah untuk hari ini, 10 Februari 2025.
Dasar Perhitungan Kalender Hijriah
Dilansir dari NU Online, kalender Hijriah didasarkan pada peredaran Bulan mengelilingi Bumi. Siklus sinodik Bulan berlangsung sekitar 29 hari 12 jam 44 menit atau dibulatkan menjadi 29,5 hari. Dengan demikian, satu tahun Hijriah memiliki minimal 354 hari.
Berbeda dengan kalender Hijriah, kalender Masehi berpatokan pada peredaran Bumi mengelilingi Matahari. Kalender yang juga dikenal sebagai kalender Gregorian ini mengikuti siklus tropis Matahari dengan durasi sekitar 365 hari 5 jam 48 menit.
Perbedaan lainnya adalah waktu pergantian hari. Berdasarkan laman Universitas Djuanda, pergantian hari dalam kalender Hijriah terjadi saat Matahari terbenam atau waktu maghrib, sedangkan dalam kalender Masehi pergantian hari terjadi setiap pukul 00.00 malam. Perbedaan ini terkadang membuat sebagian orang bingung, sehingga penting untuk memahami kalender Hijriah dengan baik.
Konversi Kalender Hijriah 10 Februari 2025
Menurut NU
Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) menetapkan bahwa 1 Syaban 1446 Hijriah jatuh pada Jumat, 31 Januari 2025. Dengan demikian, berdasarkan perhitungan NU, 10 Februari 2025 bertepatan dengan 11 Syaban 1446 Hijriah. Namun, perlu diingat bahwa 11 Syaban 1446 Hijriah sudah dimulai sejak Minggu, 9 Februari 2025, setelah Matahari terbenam.
Menurut Muhammadiyah
Muhammadiyah menggunakan Kalender Hijriyah Global Tunggal (KHGT) 1446 Hijriah sebagai pedoman. Berdasarkan KHGT yang dipublikasikan di laman Suara Muhammadiyah, 1 Syaban 1446 Hijriah juga bertepatan dengan 31 Januari 2025. Dengan demikian, konversi 10 Februari 2025 adalah 11 Syaban 1446 Hijriah.
Sebagai informasi, KHGT berprinsip bahwa satu tanggal berlaku secara seragam di seluruh dunia. Artinya, tanggal 1 Ramadhan, misalnya, terjadi pada hari yang sama di semua tempat. Hal ini berbeda dengan sistem kalender lokal yang terkadang menyebabkan perbedaan awal bulan Hijriah di berbagai wilayah.
Menurut Pemerintah
Kementerian Agama RI telah menerbitkan Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 yang dapat dijadikan pedoman. Berdasarkan kalender tersebut, tanggal Hijriah untuk 10 Februari 2025 juga jatuh pada 11 Syaban 1446 H.
Dengan demikian, baik berdasarkan perhitungan NU, Muhammadiyah, maupun Pemerintah, semuanya sepakat bahwa Senin, 10 Februari 2025, bertepatan dengan 11 Syaban 1446 Hijriah.
Waktu Sholat Dhuha
Sholat Dhuha adalah ibadah sunnah yang dapat dilakukan setiap hari. Namun, masih banyak yang bertanya, kapan waktu yang tepat untuk menunaikannya?
Menurut buku Daqu Method karya Tarmizi as-Shidiq dkk., waktu Dhuha dimulai saat Matahari mulai naik setelah terbit, yaitu saat ketinggiannya setara dengan 1 tombak. Berdasarkan hadits berikut:
“Ali bin Abi Thalib berkata: ‘Rasulullah SAW melakukan sholat Dhuha pada saat (ketinggian) Matahari di sebelah timur sama dengan ketinggiannya pada waktu sholat Ashar di sebelah barat.'” (HR Ahmad no 1252)
Di Indonesia, waktu Dhuha diperkirakan sudah bisa dimulai sejak pukul 07.00 pagi. Namun, waktu terbaik untuk melaksanakannya adalah ketika Matahari sudah semakin tinggi dan mulai terasa panas, yaitu sekitar pertengahan waktu antara terbit Matahari dan masuk waktu Dzuhur. Sebagai contoh, jika Matahari terbit pada pukul 06.00 dan Dzuhur masuk pada pukul 12.00, maka waktu paling utama untuk sholat Dhuha adalah sekitar pukul 09.00 pagi.
Wallahu a’lam bish-shawab. (Amel)
Tinggalkan Balasan