TryMediaDigital.com, Jambi – Pemerintah Kota Jambi di bawah kepemimpinan Wali Kota, Dr. dr. H. Maulana, M.K.M., terus memperkuat basis data kemiskinan dengan proses verifikasi dan validasi (verval) yang lebih akurat, objektif, dan terintegrasi secara digital.

Langkah ini diawali dengan Bimbingan Teknis (Bimtek) Verval Data Fakir Miskin, Selasa (23/9/2025), yang dibuka langsung oleh Wali Kota Maulana. Kegiatan tersebut menghadirkan seluruh Ketua RT se-Kota Jambi sebagai garda terdepan dalam pendataan di wilayah masing-masing.

“Kami mengumpulkan seluruh Ketua RT untuk bersama Dinas Sosial memastikan program Kartu Bahagia tepat sasaran dan berbasis eviden. Baik data anggota keluarga, kondisi rumah, maupun lainnya. Sekarang semua sudah digital, jadi proses pendataan lebih cepat dan transparan,” ujar Maulana.

Saat ini, angka kemiskinan di Kota Jambi tercatat sebesar 7,73 persen. Dari estimasi tersebut, setiap RT dengan 200 warga kemungkinan memiliki sekitar 24 orang fakir miskin. Data ini menjadi acuan penting dalam menyusun kebijakan sosial yang lebih terarah.

Pemkot Jambi juga tengah menyiapkan integrasi program perlindungan sosial melalui ATASEE (Sistem Informasi Atensi dan Tata Sosial Kota Jambi), yang memuat layanan seperti BPJS Ketenagakerjaan, bantuan kesehatan, hingga intervensi berbasis rumah tangga.

“Kolaborasi ini kami rancang agar sistemik. Tidak instan, tapi bertahap dan tepat. Ini akan jadi fondasi kebijakan sosial yang berkelanjutan,” tambah Wali Kota Maulana.

Ia juga menegaskan pentingnya objektivitas verifikator dalam menyalurkan bantuan sosial.

“Kalau dulu masih banyak bantuan tak tepat sasaran, sekarang semua berbasis data digital. Tidak ada lagi persepsi, semua bisa diverifikasi,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Jambi, Yunita Indrawati, menyampaikan bahwa pelibatan RT bertujuan mempercepat verval terhadap 75 ribu jiwa data fakir miskin.

“Dari total 342 ribu jiwa, baru 13 ribu KK yang diverifikasi. Masih ada sekitar 60 ribu jiwa yang harus kita kejar tahun ini. RT dilibatkan karena kami kekurangan tenaga dan area sangat luas,” jelasnya.

Ia menambahkan, Pemkot tidak sekadar mengejar angka, melainkan juga pemeringkatan berdasarkan indikator, agar bantuan sosial benar-benar sampai kepada warga yang berhak.

Dengan langkah ini, Pemerintah Kota Jambi berkomitmen menuntaskan verval data fakir miskin sebagai pijakan menuju pengentasan kemiskinan yang akurat dan berbasis bukti.